TROMBOEMBOLI PARU PADA ANAK

Diah Asri Wulandari, Heda Melinda D. Nataprawira

Abstract


Tromboemboli paru dapat terjadi akibat adanya obstruksi pembuluh darah paru oleh trombi. Tromboemboli paru jarang didiagnosis dan dilaporkan pada anak, kebanyakan bahkan tidak terdiagnosis sampai setelah dilakukan otopsi. Penyakit yang pada dewasa meningkatkan risiko terjadinya tromboemboli juga berlaku untuk anak dan remaja. Penderita dengan tromboemboli paru biasanya mempunyai penyakit yang mendasari ataupun faktor pencetus, seperti imobilisasi, penggunaan vena sentral, penyakit jantung, trauma, operasi, infeksi, dehidrasi, keganasan, kelainan hematologi, serta kegemukan. Lokasi anatomis trombus vena pada anak berbeda dengan dewasa yaitu pada vena kranialis dan abdominalis, serta seringkali manifestasi klinisnya tidak jelas. Pada anak, tomboemboli paru harus dipertimbangkan pada beberapa keadaan, antara lain dalam mengevaluasi hipertensi paru yang tidak bisa diterangkan penyebabnya, insufisiensi respirasi, dan koagulasi intravaskular diseminata (KID). Pemeriksaan angiografi paru masih merupakan gold-standard untuk mendiagnosis tromboemboli paru dan merupakan pemeriksaan yang invasif. Pemeriksaan non-invasif multidetector helical/spiral computerized tomography scanning yang mempunyai sensitivitas dan spesifisitas tinggi merupakan teknik yang diharapkan dapat menggantikan pemeriksaan angiografi paru. Protokol pengobatan untuk anak masih belum berkembang, tetapi hingga saat ini antikoagulasi merupakan obat yang digunakan untuk mencegah perluasan bekuan dan rekurensi tromboemboli.

Kata kunci: Tromboemboli paru, angiografi paru, multidetector helical/spiral computerized tomography scanning, anak


PULMONARY THROMBOEMBOLISM IN CHILDREN

Pulmonary thromboembolism could be happened because of pulmonary vessel obstruction by thrombi. Pulmonary thromboembolism is rarely diagnosed and reported in children, most of them are not diagnosed before autopsy was done. All adult diseases that increase the risk of thromboembolism occur in children and adolescent as well. Patients with pulmonary thromboembolism usually have serious underlying disorders or precipitating factors, such as immobility, central venous catheterization, heart disease, trauma, surgery, infection, dehydration, malignancies, hematologic disorders, and obesity. The anatomic site of venous thrombi in children differs from those in adult, which more likely to involve cranial or abdominal veins, and often asymptomatic. Pulmonary thromboembolism in children should be considered in the evaluation of unexplained pulmonary hypertension, respiratory insufficiency, and disseminated intravascular coagulation. Pulmonary angiography is considered to be the gold-standard for diagnosis of pulmonary thromboembolism, and it is an invasive procedure. Non-invasif procedure multidetector helical/spiral computerized tomography scanning with high sensitivity and specificity is promising technique may replace pulmonary angiography. Although definitive protocols for treatment of pulmonary thromboembolism in children have not been improved yet, but until now anticoagulation drugs is used to prevent clot extension and recurrent thromboembolim.

Key words: Pulmonary thromboembolism, pulmonary angiography, multidetector helical/spiral computerized tomography scanning, children

 

DOI: http://dx.doi.org/10.15395/mkb.v41n1.257


Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 1205 times
PDF - 1674 times




 


Creative Commons License
MKB is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 


View My Stats