Perbandingan Angka Keberhasilan Pemasangan Laryngeal Mask Airway (LMA) Jenis Klasik pada Usaha Pertama antara Teknik Balon Dikempiskan dan Dikembangkan Sebagian pada Pasien Dewasa

Yustisa Sofirina Harahap, Doddy Tavianto, Eri Surahman

Abstract


Laryngeal mask airway (LMA) jenis klasik merupakan alat bantu jalan napas supraglotis yang paling sering digunakan sebagai alternatif pilihan dari intubasi endotrakeal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan angka keberhasilan pemasangan LMA jenis klasik pada usaha pertama antara teknik balon dikempiskan dan dikembangkan sebagian pada pasien dewasa. Penelitian dilakukan dengan uji acak lengkap terkontrol tersamar tunggal terhadap 70 pasien yang berusia 18–60 tahun dan status fisik American Society of Anesthesiologists (ASA) I–II yang menjalani operasi terencana dengan anestesi umum, dan tidak terdapat kontraindikasi pemasangan LMA di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dilakukan randomisasi blok permutasi dan dikelompokkan menjadi kelompok teknik balon dikempiskan dan kelompok teknik balon dikembangkan sebagian. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji chi-kuadrat dan Uji Mann-Whitney dengan p<0,05 dianggap bermakna. Penelitian ini berlangsung pada Februari–Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan teknik balon dikembangkan sebagian angka keberhasilan lebih tinggi 33 dari 35 dibanding dengan balon dikempiskan 27 dari 35 pada usaha pertama yang berbeda bermakna (p<0,05). Simpulan, teknik pemasangan LMA jenis klasik pada pasien dewasa dengan teknik balon dikembangkan sebagian angka keberhasilannya lebih tinggi daripada balon dikempiskan.

Kata kunci: Laryngeal mask airway jenis klasik, teknik balon dikembangkan sebagian, teknik balon dikempiskan


Comparison of Success Rate between Fully Deflated and Partially Inflated Cuff Technique in Classic Laryngeal Mask Airway (cLMA) Insertion on First Attempt in Adult Patients

Abstract

Classic laryngeal mask airway (cLMA) is the most widely used supraglottic airway device and is a satisfactory alternative to endotracheal intubation. The purpose of this study was to compare the success rate of cLMA insertion using fully deflated technique and partially inflated technique in adult patients. This was a complete randomized controlled single blind trial on 70 patients, 18–60 years old, American Society of Anesthesiologists (ASA) I–II, who underwent elective surgery in general anesthesia and in whom the use of LMA was not contraindicated. This study was performed at the Central Operating Theater, Dr. Hasan Sadikin General Hospital,Bandung. After using a permutation block randomization, the subjects were divided into fully deflated technique group and partially inflated technique group. Correct placement in first attempt was confirmed. Data were analyzed using chi-square test and Mann-Whitney test, where a p value of <0.05 was considered significant. The study was held in a period of February toMarch 2015. The results of this study showed that the partially inflated technique was more successful, 33 of 35, than the fully deflated technique, 27 of 35, on the first attempt. In addition, the statistical analysis results also showed that the ratio of success rate between both treatment groups of cLMA insertion was significantly different (p<0.05). The success rate of partially inflated technique of cLMA insertion iss higher than the fully deflated technique in adult patients.

Key words: Fully deflated technique, partially inflated technique, the classic laryngeal mask airway (cLMA)

 

DOI: 10.15851/jap.v4n1.743


Keywords


Laryngeal mask airway jenis klasik, teknik balon dikembangkan sebagian, teknik balon dikempiskan

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.15851/jap.v4n1.743

Article Metrics

Abstract view : 13256 times
PDF - 3041 times



 

This Journal indexed by

                   

           


 
Creative Commons License
JAP is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 



View My Stats