Perbedaan Derajat Batuk Pasien Bronkoskopi dengan Sedasi yang Mendapatkan Nebulasi Lidokain 2% dibanding dengan Spray Lidokain 10% di RSUP Haji Adam Malik

Alfindy Maulana Pohan, Qadri Fauzi Tanjung, Ester Lantika Ronauli Silaen, Yuki Yunanda

Abstract


Keluhan batuk sering muncul pada pasien yang menjalani bronkoskopi akibat adanya trauma mekanik pada dinding saluran napas. Lidokain digunakan pada bronkoskopi untuk menekan refleks batuk. Penelitian ini bertujuan menilai efek lidokain yang diberikan secara nebulisasi dan spray terhadap refleks batuk pada pasien bronkoskopi. Desain penelitian randomized control trial dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik bulan Agustus sampai dengan September 2023 pada pasien bronkoskopi dengan sedasi. Sampel yang diperoleh 36 pasien yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mendapat spray Lidokain 10% dan kelompok yang mendapatkan nebulisasi lidokain 2%. Variabel yang diteliti adalah derajat batuk. Analisis statistik yang digunakan adalah mann whitney. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat perbedaan derajat batuk yang bermakna pada pada menit ke-15, menit ke-30 dan postperlakuan (p<0,05). Pada kelompok nebulisasi Lidokain 2% derajat batuk lebih rendah dibanding dengan pada kelompok spray Lidokain 10%. Simpulan: Pemberian nebulisasi lidokain 2% lebih efektif menekan derajat batuk dibanding dengan spray lidokain 10% pada tindakan bronkoskopi dengan sedasi.


Keywords


Bronkoskopi; lidokain; refleks batu



DOI: https://doi.org/10.15851/jap.v12n3.4010

Article Metrics

Abstract view : 70 times




 

This Journal indexed by

                   

           


 
Creative Commons License
JAP is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 



View My Stats