Samawi Husein Ramud Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Indonesia
Tasrif Hamdi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Indonesia
Chrismas Gideon Bangun Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Indonesia
Yuki Yunanda Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan Indonesia
Data WHO menunjukkan bahwa 30–40% pasien kanker mengalami nyeri sedang atau berat. Empat kelas obat antidepresan dapat dipakai dalam pengobatan nyeri neuropatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan fluoksetin 20 mg dengan amitriptilin 12,5 mg sebagai adjuvant kombinasi parasetamol 1000 mg dalam mengurangi gejala nyeri pada pasien nyeri kanker. Penelitian dilaksanakan sejak Juli–September 2023 di klinik nyeri Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar. Sebanyak 40 subjek dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok A (n=20) mendapat fluoksetin, morfin dan parasetamol, sedangkan kelompok B (n=20) mendapat amitriptilin, morfin dan parasetamol. Skor nyeri pada subjek diukur dengan menggunakan PainDETECT. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Data bivariat dianalisis dengan uji Chi-Square, T-Test Independent, T-Test Paired dan Mann-Whitney. Terdapat penurunan skor numeric rating scale dan PainDETECT yang signifikan antara sebelum dan setelah pemberian fluoksetin maupun amitriptilin dengan nilai p<0,05. Kelompok fluoksetin maupun amitriptilin dapat menurunkan skor numeric rating scale dan PainDETECT secara statistik, akan tetapi tidak bermakna secara klinis.
Keywords
Amitriptyline; fluoksetin; numeric rating scale; PainDETECT, WHO