Tata Laksana Pasien Syok Sepsis dengan Peritonitis Difusa ec. Abses Hepar Pascalaparotomi Eksplorasi

Faisal Rachman, Tinni T. Maskoen

Abstract


Abses hepar didefinisikan sebagai benjolan yang berisi pus pada hepar yang dapat berkembang dari cedera pada hepar atau infeksi intra-abdominal yang menyebar dari sirkulasi portal. Tingkat kejadian tahunan abses hepar adalah sekitar 2,3 kasus per 100.000 orang. Abses hepar dapat pecah yang menyebar sehingga menyebabkan peritonitis dan syok. Komplikasi penularan ke organ lain termasuk endoftalmitis atau emboli septik sistem saraf pusat yang berakibat fatal pada pasien yang dapat menyebabkan kematian. Laporan kasus ini menjelaskan pasien laki-laki 18 tahun dengan syok sepsis dan abses hepar. Prinsip tata laksana pasien abses hepar adalah insisi dan debridement. Pada kasus ini pasien sudah mengalami syok septik tata laksananya meliputi resusitasi cairan, optimalisasi penggunaan vasopresor-inotropik, pengendalian sumber infeksi (source control), dan pemberian antibiotik intravena dini, sebaiknya dalam waktu satu jam setelah diagnosis sepsis dan syok septik ditegakkan. Selain itu, perawatan pasien kritis di ICU juga merupakan tantangan tersendiri terutama pasien dengan syok septik. Manajemen cairan, nutrisi, serta pemberian analgesia dan sedasi sesuai dengan kebutuhan. Penatalaksanaan tepat pasien dengan syok sepsis karena abses hepar, luaran pasien yang baik dengan length of stay (LOS) yang singkat di ruangan ICU merupakan target dokter anestesi dan intensivis. Penatalaksanaan yang tepat akan memberikan prognosis pasien yang lebih baik; pada kasus ini pasien ditatalaksana dengan baik sehingga pasien mendapatkan perbaikan keadaan umum dan kesadaran pasien kompos mentis setelah diterapi.


Keywords


Abses hepar; peritonitis; terapi pascalaparotomi

Full Text:

PDF

References


  1. Mischnik A, Kern WV, Thimme R. Pyogenic liver abscess: changes of organisms and consequences for diagnosis and therapy. Dtsch Med Wochenschr. 2017;142(14):1067–74.
  2. Czerwonko ME, Huespe P, Bertone S, Pellegrini P, Mazza O, Pekolj J, dkk. Pyogenic liver abscess: current status and predictive factors for recurrence and mortality of first episodes. HPB (Oxford). 2016;18(12):1023–30.
  3. Lardière-Deguelte S, Ragot E, Amroun K, Piardi T, Dokmak S, Bruno O, dkk. Hepatic abscess: diagnosis and management. J Visc Surg. 2015;152(4):231–43.
  4. Qu K, Liu C, Wang ZX, Tian F, Wei JC, Tai MH, dkk. Pyogenic liver abscesses associated with nonmetastatic colorectal cancers: an increasing problem in Eastern Asia. World J Gastroenterol. 2012;18(23):2948–55.
  5. Yang CC, Yen CH, Ho MW, Wang JH. Comparison of pyogenic liver abscess caused by non-Klebsiella pneumoniae and Klebsiella pneumoniae. J Microbiol Immunol Infect. 2004;37(3):176–84.
  6. Sánchez Thevenet P, Alvarez HM, Torrecillas C, Jensen O, Basualdo JA. Dispersion of echinococcus granulosus eggs from infected dogs under natural conditions in Patagonia, Argentina. J Helminthol. 2019;94:e29.
  7. Abbas MT, Khan FY, Muhsin SA, Al-Dehwe B, Abukamar M, Elzouki AN. Epidemiology: clinical features and outcome of liver abscess: a single reference center experience in Qatar. Oman Med J. 2014;29(4):260–3 .
  8. Guzmán-Silva MA, Santos HL, Peralta RS, Peralta JM, de Macedo HW. Experimental amoebic liver abscess in hamsters caused by trophozoites of a Brazilian strain of Entamoeba dispar. Exp Parasitol. 2013;134(1):39–47.
  9. Boĭko VV, Tishchenko AM, Gusak IV, Maloshtan AA, Skoryĭ DI, Smachilo RM. [Surgical treatment of a solitary hepatic abscess]. Klin Khir. 2013;(6):22–5.
  10. Ahn SJ, Kim JH, Lee SM, Park SJ, Han JK. CT reconstruction algorithms affect histogram and texture analysis: evidence for liver parenchyma, focal solid liver lesions, and renal cysts. Eur Radiol. 2019;29(8):4008–15.
  11. Rassam F, Cieslak KP, Beuers UHW, van Gulik TM, Bennink RJ. Stress test of liver function using technetium-99m-mebrofenin hepatobiliary scintigraphy. Nucl Med Commun. 2019;40(4):388–92.
  12. van der Velden S, Dietze MMA, Viergever MA, de Jong HWAM. Fast technetium-99m liver SPECT for evaluation of the pretreatment procedure for radioembolization dosimetry. Med Phys. 2019;46(1):345–55.
  13. Chen YH, Li YH, Lin YJ, Chen YP, Wang NK, Chao AN, dkk. Prognostic factors and visual outcomes of pyogenic liver abscess-related endogenous Klebsiella pneumoniae endophthalmitis: a 20-year retrospective review. Sci Rep. 2019;9(1):1071.
  14. You MS, Lee SH, Kang J, Choi YH, Choi JH, Shin BS, dkk. Natural course and risk of cholangiocarcinoma in patients with recurrent pyogenic cholangitis: a retrospective cohort study. Gut Liver. 2019;13(3):373–9.
  15. Solomkin JS, Mazuski JE, Bradley JS, Rodvold KA, Goldstein EJ, Baron EJ, dkk. Diagnosis and management of complicated intra-abdominal infection in adults and children: guidelines by the Surgical Infection Society and the Infectious Diseases Society of America [published correction appears in Clin Infect Dis. 2010 Jun 15;50(12):1695. Dosage error in article text]. Clin Infect Dis. 2010;50(2):133–64.




DOI: https://doi.org/10.15851/jap.v12n1.3491

Article Metrics

Abstract view : 367 times
PDF - 178 times



 

This Journal indexed by

                   

           


 
Creative Commons License
JAP is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 



View My Stats