CO2 Gap Sebagai Prediktor Tingkat Mortalitas Pasien Sepsis Berat di Intensive Care Unit

Immanuel Wiraatmaja, Ezra Oktaliansah, Tinni T. Maskoen

Abstract


Tingkat mortalitas pasien sepsis berat di Intensive Care Unit (ICU) dihitung dengan menggunakan skor Acute Physiology and Chronic Health Evaluation (APACHE) II dan memerlukan pemeriksaan yang banyak serta kompleks. Peningkatan p (vena-arteri)CO2 (CO2 gap) berhubungan dengan penurunan indeks jantung, karena itu diharapkan CO2 gap memiliki kemampuan untuk menentukan tingkat mortalitas pasien sepsis berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegunaan CO2 gap sebagai prediktor tingkat mortalitas pasien sepsis berat di ICU Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang lebih mudah serta murah.Penelitian ini dilakukan secara prospektif observasional terhadap 50 orang. Penelitian dilakukan di ICU RSHS Bandung dari bulan Agustus 2013–Januari 2014. Setiap subjek penelitian diperiksa nilai CO2 gap. Subjek dibagi ke dalam 2 kelompok berdasarkan nilai CO2 gap menjadi kelompok nilai CO2gap tinggi (nilai CO2 gap ≥6) dan nilai CO2 gap  rendah (nilai CO2 gap<6). Penilaian ulang dilakukan pada hari ke-28 untuk masing-masing kelompok untuk menilai adakah pasien dalam kelompok tersebut yang meninggal. Hasil penelitian menunjukan bahwa CO2 gap memiliki sensitivitas 94,7%; spesifisitas 90,3%; positive predictive value 85,7%; negative predictive value 96,5%; likelyhood ratio positive CO2 gap 9,76; dan likelyhood ratio negative CO2 gap adalah 0,05. Simpulan penelitian adalah CO2 gap dapat digunakan untuk melakukan prediksi tingkat mortalitas pasien sepsis berat.

Kata kunci: CO2 gap, mortalitas, sepsis

CO2 Gap as a Mortality Incidence Predictor for Severe Sepsis Patient  in Intensive Care Unit

The mortality rate of severe sepsis patients in Intensive Care Unit (ICU) is measured by using the Acute Physiology and Chronic Health Evaluation (APACHE) II score, which need various complex examinations. Increased p(venous-arterial) CO2(CO2 gap) relates to decreased cardiac index; therefore, it is expected that CO2 gap can be used to predict mortality incidence in severe sepsis patients in the ICU of Dr. Hasan Sadikin General Hospital (RSHS).This study was a prospective study on 50 patients who met severe sepsis criteria conducted in the ICU of RSHS Bandung from August 2013 to January 2014. The CO2 gap was be measured in all the patients. Subjects were divided into two groups according to the CO2 gap value, i.e. high CO2 gap (≥6) and low CO2 gap (<6). Subjects were then assessed on the 28th day to observe the mortality incidence the respective group. It was shown that a CO2 gap value had a sensitivity of 94.7%, specificity of 90.3%, positive predictive  value of 85.7%, and the negative predictive value of 96.5%. The likelihood ratio of  positive CO2 gap  and negative CO2 gap were 9.76 and 0.05, respectively. In conclusion, CO2 gap can be used to predict the mortality incidence in severe sepsis patients in the ICU of RSHS Bandung.

Key words: CO2 gap, mortality, sepsis

 

DOI:10.15851/jap.v2n3.331


Keywords


CO2 gap; mortalitas; sepsis;

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 874 times
PDF - 941 times



 

This Journal indexed by

                   

           


 
Creative Commons License
JAP is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 



View My Stats