Pengaruh Pendidikan Penyikatan Gigi dengan Menggunakan Model Rahang Dibandingkan dengan Metode Pendampingan terhadap Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa-siswi Tunanetra SLB-A Bandung
Abstract
Mencegah terjadinya karies gigi pada penderita gangguan penglihatan tidak mudah dan lazimnya diperlukan seorang pengasuh (care giver). Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pre and post test design yang dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Tipe A (SLB-A) Negeri Bandung yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan penyikatan gigi dengan menggunakan model rahang dibandingkan dengan metode pendampingan terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut siswa-siswi tunanetra di SLB-A Bandung. Subjek penelitian adalah 26 siswa kelompok model rahang yang diberi pembimbingan lisan dan pendidikan penyikatan gigi dengan menggunakan model rahang, melakukan praktik menyikat gigi secara mandiri, serta 26 siswa kelompok pendampingan yang diberi pembimbingan lisan dan dilakukan pendampingan saat menyikat gigi. Kedua kelompok diperiksa kebersihan giginya dengan skor Personal Hygiene Performance (PHP) sebelum dan sesudah pendidikan, dengan 3 kali pengulangan pendidikan. Analisis data dilakukan dengan uji t-dependent yang menunjukkan terdapat perbedaan kebersihan mulut yang signifikan antara sebelum dengan setelah dilakukan pendidikan, berturut-turut pada kelompok model rahang (p=0,00) dan kelompok pendampingan (p=0,00). Analisis data dengan uji t-independent menunjukkan tidak terdapat perbedaan perubahan skor PHP sebelum dan sesudah pendidikan antara kedua kelompok sampel (p>0,05). Simpulan, tidak terdapat perbedaan perubahan skor PHP antara pendidikan penyikatan gigi model rahang dan metode pendampingan.
Kata kunci: Metode pendampingan, model rahang, pendidikan penyikatan gigi, skor Personal Hygiene Performance (PHP)
Comparison of Toothbrushing Education Effect to Dental and Oral Hygiene Levels between Jaw Model Method and Mentoring Method on in Visually Impaired Students in SLB-A Bandung
Preventing the occurrence of dental caries in patients with visual impairment is not easy and usually requires support from a caregiver. This study was a quasi experiment with pre- and post-test design which was implemented in SLB-A Bandung, which is a public school for visually impaired students. The purpose of this study was to determine the effect of toothbrushing education by using a model of the jaw compared with the mentoring method to the level of dental and oral hygiene students with visual impairments. The subjects in this study consisted of 26 students who received oral coaching and teeth brushing education using a jaw model with independent tooth brushing and another 26 students who received oral coaching and mentoring during toothbrushing. Both groups were examined for their oral hygiene index using Personal Hygiene Performance (PHP) score before and after the training with 3 repetitions of education. Data analysis was performed using t-dependent test which indicated a significant difference between oral hygiene before and after training in the jaw model group (p=0.00) and advocacy groups (p=0.00), respectively. However, analysis of the data with t-independent test shows no difference in PHP score change before and after education between the two sample groups (p>0.05). Conclusion, there is no difference in PHP score change between toothbrushing education using jaw model method and mentoring method.
Key words: Education brushing teeth, jaw model, mentoring method, personal hygiene performance (PHP) score
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 1329 timesPDF - 2747 times
MKB is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
View My Stats