Prevalensi dan Faktor Risiko Anemia pada HIV-AIDS
Abstract
Anemia berperan dalam morbiditas dan mortalitas penderita HIV-AIDS. Penelitian mengenai anemia pada infeksiHIV di Indonesia belum banyak. Studi potong lintang dilakukan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risikoanemia pada penderita HIV-AIDS di Poliklinik Teratai RS. Hasan Sadikin dari 1 Januari-30 Juni 2008. Hasilpenelitian: terdapat 534 penderita HIV-AIDS, anemia 222 penderita, prevalensinya 41,6%. Anemia ringan (Hb 10-14 g/dL laki-laki, 10-12 g/dL wanita) didapatkan pada 188 penderita (35%); anemia sedang (Hb 8-10 g/dL) pada 28penderita (5,2%), dan anemia berat (Hb < 8 g/dL) terdapat pada 6 penderita (1,1%). Faktor risiko yaitu jenis kelamin,umur, indeks massa tubuh (BMI), intravenous drug user (IDU), stadium klinis WHO, kandidiasis oral, peradangankronik, pemberian kotrimoksazol, pemberian ARV, tuberkulosis, CD4, dan viral load. Uji statistik menunjukkanbahwa faktor risiko anemia yang penting adalah BMI antara 18,5-22,9 dengan OR 0,368 (95% CI 0,216-0,627).Kandidiasis oral dengan OR 1,793 (95% CI 0.99-3,248), pemberian ARV dengan OR 0,905 (95% CI 0,555-1,474),dan CD4 antara 1-50 dengan OR 8,66 (95% CI 4,407-13,522). Peluang kejadian terbesar untuk kejadian anemiaadalah kombinasi BMI yang rendah (< 18,5) baik mendapat ARV ataupun tidak mendapat ARV dengan kandidiasisoral dan CD4 antara 1-50/mm3. Penelitian ini menunjukkan prevalensi anemia yang cukup tinggi (41,6%) dan faktorrisiko yang penting untuk kejadian anemia adalah BMI yang rendah, kandidiasis oral, ARV dan CD4 yang rendah. [MKB 2009;41(4):187-93].
Kata kunci: HIV-AIDS, anemia, faktor risiko
Prevalence and Risk Factors of Anemia in HIV-AIDS
Anemia has an important role in morbidity and mortality among HIV-AIDS patients. The study of anemia amongHIV-AIDS patients in Indonesia was not much done. A cross-sectional study has been done in Teratai Clinic HasanSadikin Hospital Bandung to evaluate the prevalence and risk factors of anemia in HIV-AIDS patients between 1January to 30 June 2008. There were 534 HIV-AIDS patients, anemia occured in 222 patients, the prevalence was41.6%. Mild anemia or Hb level 10-14 g/dL in man or 10-12 g/dL in woman was found in 188 (35%), moderateanemia or Hb 8-10 g/dL in 28 (5,2%) and severe anemia or Hb less than 8 g/dL in 6 (1,1%) patients. Risk factors weregender, age, BMI, IDU, WHO staging, oral candidiasis, chronic inflammation, ARV, tuberculosis, CD4, and viralload. Statistical analysis showed that the important risk factors were BMI between 18.5-22.9 OR 0.368 (95% CI0.216-0.627), oral candidiasis OR 1.793 (95% CI 0.99-3.248), use of ARV OR 0.905 (95% CI 0.555-1.474), andCD4 1-50 OR 8.66 (95% CI 4.407-13.522). The chance of anemia was great in combination of BMI ≤ 18.5 with CD4≤ 50 , oral candidiasis with or without ARV. This study showed that the prevalence of anemia in HIV-AIDS patients isprominent and the important risk factors for anemia are BMI, oral candidiasis, ARV and CD4.[MKB. 2009;41(4):187-93]
Key words: HIV-AIDS, anemia, risk factors
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 2010 timesPDF - 1375 times
MKB is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
View My Stats