Potential Vector Shelter for Malaria in South Central Timor Regency in Indonesia

Nisa Fauziah, Arie Galih Mohamad, Naufal Fakhri Nugraha, Lia Faridah, Jontari Hutagalung

Abstract


More than half of the areas in East Nusa Tenggara province, a province in the eastern part of Indonesia, are planned to be free from malaria by the end of 2030. However, one of the critical indicators for malaria elimination is still lacking, i.e. vectors’ environment and  breeding place indicators. South Central Timor (SCT) District is one of the areas with the highest Annual Parasite Incidence (API) >2‰ with the majority of the population works as farmers. The purpose of this study was to capture the relationship between environmental factors and the prevalence of malaria. This study was a cross-sectional analytic retrospective study using data from a previous malaria study conducted in August 2013 to September 2014 in 5 sub-districts of SCT district. All respondents were selected using the systematic random sampling approach from the population of healthy people. Data were collected using a standard questionnaire and an observation environment form. Malaria was confirmed through microscopic and Polymerase Chain Reaction (PCR) examinations. Data were then analyzed using the bivariate and multivariate analysis with 95% CI and α:0.05. Of 357 data collected, 35% (125/357) were malaria positive based on PCR examination. Two variables (living nearby lagoon and nearby rice field) were significant (p-value<0.05) as vector shelters for Anopheles sp. Thus, these have to be included as inputs to formulate effective and efficient malaria elimination strategies and programs in 2030.

 

Lokasi Potensial Perkembangbiakan Vektor Malaria di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Indonesia

Lebih dari setengah Provinsi Nusa Tenggara Timur di Indonesia timur akan menghadapi bebas malaria pada akhir tahun 2030. Namun, salah satu indicator penting untuk eliminasi malaria adalah pengukuran lingkungan dan tempat berkembang biak vector masih kurang. Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah daerah dengan salah satu Insidensi Parasit Tahunan tertinggi di Indonesia dan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara faktor lingkungan dengan prevalensi malaria. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang metode analitik, menggunakan data retrospektif dari penelitian sebelumnya yang dilakukan pada Agustus 2013 hingga September 2014 di 5 kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada. Responden dipilih secara acak sistematik dari orang sehat. Pengumpulan data dengan kuesioner standar dan formulir observasi lingkungan. Konfirmasi malaria dengan menggunakan metode mikroskopis dan PCR. Data dianalisis dengan bivariat dan multivariate dengan 95% CI dan α: 0,05. Total 357 data dikumpulkan, 35% (125/357) positif malaria dengan pemeriksaan PCR. Dua variabel (dekat dengan laguna dan dekat dengan sawah) signifikan (nilai-p<0,05) sebagai tempat perlindungan vector untuk Anopheles sp. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi rinci untuk merumuskan strategi dan program eliminasi malaria pada tahun 2030 yang efektif dan efisien.


Keywords


Malaria prevalence, South Central Timor Regency, Vector shelter

Full Text:

PDF

References


Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018.

Kemenkes RI. Buletin jendela data dan informasi kesehatan: epidemiologi malaria di Indonesia. Jakarta Kementrian Kesehat RI. 2011;

Sugiarto S, Hadi UK, Soviana S, Hakim L, Ariati J. Indikator entomologi dalam pengendalian vektor terpadu (PVT) menuju eliminasi malaria di Kabupaten Nunukan, Kalimatan Utara. J Ekol Kesehat. 2018;17(2):114–22.

Kemenkes RI. Profil kesehatan indonesia tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018.

East Nusa Tenggara Province Communication and Information Office: Geographical condition [Internet]. 2018. Available from: http://nttprov.go.id/2018/index.php/profil/kondisi-geographic.

Mading M, Kazwaini M. Ekologi anopheles spp. di Kabupaten Lombok Tengah. Aspirator J Vector-Borne Dis. 2014;6(1):13–20.

Ernawati K, Achmadi UF, Soemardi TP, Thayyib H. Tambak terlantar sebagai tempat perindukan nyamuk di daerah endemis malaria (penyebab dan penanganannya). J Ilmu Lingkung. 2012;10(2):54–63.

Jontari H, Kusnanto H, Supargiyono S, Hamim SA, Satyagraha AW, Novijanti N, et al. Malaria pre-elimination assessment in Eastern Indonesia. OSIR J. 2016;9(1):1–7.

Trapsilowati W, Pujiyanti A, Negari KS. Faktor risiko perilaku dan lingkungan dalam penularan malaria di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Balaba J Litbang Pengendali Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara. 2016; 12(2):99–110.

Hasyimi M, Herawati MH. Hubungan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kejadian malaria di wilayah timur Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2010). Indones J Heal Ecol. 2012;11(1):79861.

Nababan R, Umniyati SR. Faktor lingkungan dan malaria yang memengaruhi kasus malaria di daerah endemis tertinggi di Jawa Tengah: analisis sistem informasi geografis. Ber Kedokt Masy. 2018;34(1):11–8.

Budiyanto A, Ambarita LP, Salim M. Konfirmasi Anopheles sinensis dan Anopheles vagus sebagai Vektor Malaria di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. ASPIRATOR-Journal Vector-borne Dis Stud. 2017;9(2):51–60.

Maksud M. Aspek Perilaku Penting Anopheles vagus dan Potensinya sebagai Vektor Malaria di Sulawesi Tengah : Suatu Telaah Kepustakaan. J Vektor Penyakit. 2017;10(2):33–8.

Wondwosen B, Birgersson G, Seyoum E, Tekie H, Torto B, Fillinger U, et al. Rice volatiles lure gravid malaria mosquitoes, Anopheles arabiensis. Sci Rep. 2016;6(1):1–8.

Widawati M. Perbedaan Dataran Tinggi dan Dataran Rendah terhadap Keberagaman Spesies Anopheles spp. di Provinsi Nusa Tenggara Timur. ASPIRATOR-Journal Vector-borne Dis Stud. 2018;10(2):103–10.

Sari A, Sucipto CD, Hajimi H. Faktor determinan kejadian malaria di Kecamatan Toho Kabupaten Pontianak. J Med (Media Inf Kesehatan). 2014;1(1):1–13.

Bagaray EF, Umboh JML, Kawatu PAT. Hubungan antara faktor faktor risiko dengan kejadian malaria di Kecamatan KEI Besar Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku. J Media Kesehat. 2015;3:7.

Rahmawati E, Hadi UK, Soviana S. Keanekaragaman jenis dan perilaku menggigit vektor malaria (Anopheles spp.) di Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. J Entomol Indones. 2015;11(2):53.

Ricci F. Social implications of malaria and their relationships with poverty. Mediterr J Hematol Infect Dis. 2012;4(1):1–10.

Alami R, Adriyani R. Tindakan pencegahan malaria di Desa Sudorogo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. J Promkes Indones J Heal Promot Heal Educ. 2016;4(2):199–211.




DOI: https://doi.org/10.15395/mkb.v52n4.2092

Article Metrics

Abstract view : 702 times
PDF - 388 times

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


 


Creative Commons License
MKB is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 


View My Stats