Franz Josef Tarigan Eka Hospital Cibubur Indonesia
Erwin Pradian Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Indonesia Indonesia
Pengaruh Pemberian Aminofilin pada Pasien dengan Difficult Weaning Ventilator Mekanik Pascaevantrasio Diafragma
Franz Josef Tarigan, Erwin Pradian
Abstract
Penggunaan ventilasi mekanik dapat mengakibatkan kelemahan diafragma yang didiagnosis sebagai ventilator induced diaphragmatic injury (VIDD) yang dapat terjadi mulai 72 jam pascapenggunaan ventilator mekanik. Aminofilin, derivat teofilin diketahui dapat meningkatkan rangsangan nervus phrenicus dan kontraktilitas diafragma pada kasus kelemahan diafragma akibat penggunaan ventilator mekanik. Laporan kasus ini membahas pemberian terapi aminofilin pada pasien dengan kesulitan penyapihan ventilator mekanik pascaevanterasio diafragma, dengan komorbiditas ventilator associated pneumonia (VAP) selama rawatan. Aminofilin diberikan dengan dosis 6 mg/kgBB selama lima hari. Evaluasi dilakukan dengan menilai tidal volume, pressure support, dan keberhasilan spontaneous breathing trial. Pada pasien didapatkanpeningkatan tidal volume dengan penurunan kebutuhan pressure support (PS) signifikan pada hari pertama dan kedua pemberian terapi. Penurunan PS dari 12 menjadi 9 mmHg pada hari pertama, dan 6 mmHg pada hari kedua. Pasien dapat dilakukan spontaneous breathing trial (SBT) pada hari ketiga, dan penyapihan ventilator mekanik berhasil dilakukan. Kami menyimpulkan bahwa pemberian aminofilin bermanfaat dalam membantu penyapihan ventilator mekanik pada pasien dengan kesulitan penyapihan.
O’Higgins F. An introduction to mechanical ventilation in the Intensive Care Unit. Update Anaesthesia.2003;(16):27–30.
Kim WY, Lim CM. Ventilator-induced diaphragmatic dysfunction: diagnosis and role of pharmacological agents. Resp Care Med. 2017;62(11):1485–91.
Bascom AT, Lattin CD, Aboussouan LS, Goshgarian HG. Effect of acute aminophylline administration on diaphragm function in high cervical tetraplegia: a case report. Chest. 2005;127(2):658–61.
Kim WY, Park SH, Kim WY, Huh JW, Hong SB, Koh Y,dkk. Effect of theophylline on ventilator-induced diaphragmatic dysfunction. J Crit Care Med. 2016;33:145–50.
Yu TJ, Liu YC, Chu CM, Hu HC, Kao KC. Effects of theophylline therapy on respiratory muscle strength in patients with prolonged mechanical ventilation a retrospective cohort study. Med J US. 2019;98(2):E13982.
Lorensia A, Ikawati Z, Andayani TM, Suryadinata RV, Hantoro KAA, Firanita LD. Effectiveness and toxicity risk of intravenous aminophylline in exacerbation asthma treatment. Ind J Clin Pharm. 2018;7(2):78–8.
Zafar Gondal A, Zulfiqar H. Aminophylline. In: StatPearls Publishing; 2023.[diunduh 5 Mei 2023]. Tersedia dari: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31424759.
Yuzkat N, Kati I, Isik Y, Kavak S, Goktas U, Cengiz N. Effects of theophylline with methylprednisolone combination therapy on biomechanics and histopathology in diaphragm muscles of rats.Inflammation.2016;39(5):165–41
Eid NS, O’Hagan A, Bickel S, Morton R, Jacobson S, Myers JA. Anti-inflammatory dosing of theophylline in the treatment of status asthmaticus in children. J Ast Allergy. 2016;9:183–89.
Weinberger M, Children R. Theophylline and phosphodiesterase inhibitors. RschGt J. 2018;13(12):22–30.