Uta Provinsiana Sukmara Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Indonesia
Dedi Fitri Yadi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Odih Fahruzi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Indonesia
Pasien dengan kelainan mata yang dilakukan vitrektomi sebagian besar geriatri dan dapat disertai beberapa komorbid, seperti hipertensi dan diabetes melitus. Serial kasus ini melaporkan dua kasus pasien dengan komorbid hipertensi dan diabetes melitus yang dilakukan tindakan vitrektomi. Tindakan anestesi blokade peribulbar dilakukan kedua pada pasien tersebut menggunakan ropivakain 0,75%. Penyuntikan dilakukan dengan pendekatan inferotemporal dan medial kantus, tercapai nilai Cicendo Akinesia Score 3 dan memfasilitasi vitrektomi tanpa komplikasi. Blokade peribulbar dengan ropivakain 0,75% dapat digunakan untuk pembedahan vitrektomi pada pasien geriatri memiliki komorbid.
Peribulbar Block Using Ropivacaine 0.75% in Patients with Comorbidities
Most patients with eye disorders undergoing vitrectomy are geriatric and may have several comorbidities, such as hypertension and diabetes mellitus. This case series reports two patients with hypertension and diabetes mellitus who underwent vitrectomy. Both patients received peribulbar block with 0.75% ropivacaine. Peribulbar injection was performed with an inferotemporal and medial canthus approach. The peribulbar block was successful in both patients with a Cicendo Akinesia score of 3 and facilitated uncomplicated vitrectomy. Peribulbar block using 0.75% ropivacaine can be used for uncomplicated vitrectomy in geriatric patients with comorbidities.