Efek Kombinasi Epidural dan Obat Anti-inflamasi Nonsteroid terhadap Nyeri dan Kadar Prostaglandin

Jeffri Budianto, Muh. Ramli Ahmad, Syafruddin Gaus, Ilham Jaya Patellongi

Abstract


Kombinasi analgesia epidural (AE) dengan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ketorolak dan parecoxib sebagai analgesia preventif diperlukan untuk mengurangi nyeri pascabedah. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek OAINS sebagai analgesia preventif pada pascabedah laparatomi ginekologi berdasar atas perubahan kadar prostaglandin-E2 (PGE2) dan intensitas nyeri. Penelitian bersifat eksperimental acak tersamar ganda dengan jumlah sampel 60 pasien. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar bulan Maret–Juni 2017. status fisik 1 dan 2 menjalani laparatomi ginekologi dengan anestesi epidural. Subjek dibagi 3 kelompok, yaitu ketorolak (K) 0,5 mg/kgBB intravena, parecoxib (P) 40 mg intravena, dan plasebo (N) NaCl 0,9% 2 mL yang diberikan 30 menit sebelum insisi, 8 jam, dan 16 jam pascabedah. Data dianalisis dengan uji one-way ANOVA, uji Exact Fischer, uji Mann-Whitney U pada batas kemaknaan α=5%. NRS=1 pada kelompok K dan P saat insisi hingga 16 jam pascabedah dan berbeda signifikan (p<0,05) dengan kelompok N; 15% mengalami peningkatan intensitas nyeri (NRS=2) 8 jam pascabedah. Kadar PGE2 pada plasebo paling tinggi (439,7±35,1; 481,7±60,1; 565,1±58,7), berbeda signifikan (p<0,05) dengan parecoxib (230,7±19,5; 221,4±16,4; 201,1±18,1). Ketorolak berada di antara keduanya. Simpulan, parecoxib dan ketorolak sebagai analgesia preventif yang dikombinasi AE pada pasien bedah laparatomi ginekologi dapat menekan nyeri dan mengurangi produksi PGE2. Efek parecoxib lebih kuat daripada ketorolak mengurangi produksi PGE2, tetapi sama kuatnya dalam menekan intensitas nyeri pascabedah laparatomi ginekologi.

Kata kunci: Analgesia epidural, ketorolak, laparatomi ginekologi, parecoxib, PGE2


Keywords


Analgesia epidural, ketorolak, laparatomi ginekologi, parecoxib, PGE2

Full Text:

PDF

References


Zeilhofer HU, Brune K. Cyclooxygenase inhibitors: basic aspects. Dalam: Melzack R, penyunting. Wall and Melzack’s textbook of pain. Edisi ke-6. Philadelphia: Saunder Elsevier; 2013. hlm. 444−54.

Xu LL, Shen JJ, Zhou HY. Effects of parecoxib sodium preemtive analgesia on perioperative cytokine responses and stress responses in patients undergoing opthalmology surgery. Chin J Med Gen. 2010;90(27):1893−6.

Siribumrungwong K, Cheewakidakam J. Comparison parecoxib and ketorolac as preemptive analgesia in patients undergoing posterior lumbar spinal fusion : a prospective randomized double blinded placebo controlled trial. BMC Musculoskeletal Disorders. 2015;16:59.

Samad TA, Sapirstein AA, Woolf CJ. Prostanoid and pain: unrevealing mechanism and revealing therapetic targets. Trens Mol Med 2012;8(8):390−6.

Ricciotti E, FitzGerald GA. Prostaglandins and Inflammation. Arteriosler Thromb Vasc Biol. 2011;31(5):986−1000.

Hurley RW, Murphy JD. Acute postoperative pain. Dalam: Miller RD, Eriksson L Fleisher L, Wiener-Kronish J, Cohen N, Young W, penyunting. Miller’s anesthesia. Edisi ke-8. Philadelphia: Elsevier; 2015. hlm. 2974−98.

Buvanendran A, Kroin JS. Multimodal analgesia for controlling acute postoperative pain. Curr Opin Anaesthesiol. 2009;22(5):588−93.

Sinatra RS, Jahr JS. Multimodal management of acute pain: the role of iv NSAID. Anesth News. 2011;2011(1):1−8.

Brandsborg B, Dueholm M, Jensen TS. Nikolajsen L. Mechanosensitivity before and after hysterecyomy: a prospective study on the prediction of acute and chronic postoperative pain. Br J Anaesth. 2011;107(6):940–7.

Morgan GE, Mikhail JR. Regional anesthesia and pain management. Chapter 45–48. Dalam: Morgan GE, Mikhail JR, Butterworth JF, Mackey DC, penyunting. Lange-clinical anesthesiology. Edisi ke-5. New York: Lange Medical Books/Mc-Graw-Hill; 2013. hlm. 937−1105.

Malhotra N, Singh R, Hooda S, Singla V, Kanika. Intermittent versus continuous epidural infusion technique for post operative analgesia. Northern J ISA. 2016;1(1):24−8.

Halim DN. Perbandingan efek antara ketorolak dengan parecoxib sebagai analgesia preventif terhadap intensitas nyeri dan kadar prostaglandin pada pasien pascabedah seksio sesarea. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2016.

Ahmad MR. Peran analgesia epidural preemtif terhadap intensitas nyeri, respon hemodinamik serta dinamika kadar sitokin proinflamasi dan antiinflamasi pada pasca bedah ekstremitas bawah. (Disertasi Doktoral). Makassar: Universitas Hasanuddin; 2012.

Vadivelu N, Mitra S, Narayan D. Recent advances in postoperative pain management. Yale J Biol Med. 2010; 83:11−25.

Leykin Y, Casati A. A prospective, randomized, double-blind comparison between parecoxib and ketorolac for early postoperative analgesia following nasal surgery. Minerva Anestesiologica 2008; 74:475−9.




DOI: https://doi.org/10.15851/jap.v6n1.1288

Article Metrics

Abstract view : 1121 times
PDF - 956 times



 

This Journal indexed by

                   

           


 
Creative Commons License
JAP is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

 



View My Stats