Aspek Internal dan Eksternal Kualitas Produksi Depot Air Minum Isi Ulang: Studi Kualitatif di Kota Bandung
Abstract
Kualitas produksi Depot Air Minum (DAM) isi ulang ditengarai semakin menurun dan upaya menjaga kualitas DAM tidak hanya dilakukan oleh pemilik DAM, pemerintah mempunyai kewajiban berperan aktif dalam melakukan pengawasan DAM, namun belum banyak informasi mengenai kendala dan tantangan yang terjadi di lapangan dalam proses pengawasan kualitas DAM. Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi aspek internal dan eksternal yang berkaitan dengan kualitas DAM yang tidak memenuhi syarat. Desain penelitian ini bersifat kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi dengan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen, data dianalisis menggunakan analisis tema. Penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Puskesmas, dan DAM pada bulan Mei-Agustus 2017. Hasil penelitian menunjukan aspek internal yang berpengaruh terhadap DAM yang tidak memenuhi syarat terdiri dari sumber daya manusia, proses pengolahan, peralatan, dan higiene. Faktor sumber daya yang rendah menyebabkan proses pengolahan tidak sesuai dengan standar. Aspek eksternal meliputi pengawasan pemerintah, sanksi, dan kerjasama. Pemerintah memiliki hambatan dalam kegiatan pengawasannya seperti kekurangan tenaga sanitarian, alokasi dana pemeriksaan sampel air minum yang rendah, dan beban kerja ganda. Tidak ada sanksi tegas serta kurangnya kerjasama antarlintas sektoral turut berpengaruh terhadap kualitas air minum isi ulang tidak memenuhi syarat. Upaya terobosan baru diperlukan untuk meningkatkan kualitas produksi DAM terutama melalui pengembangan sistem pengawasan terintegrasi yang tidak hanya melibatkan pemerintah lokal, namun juga masyarakat dan konsumen.
Kata kunci: Aspek eksternal, aspek internal, depot air minum
Internal and External Aspects Related to Quality of Refill Water Station Production: Qualitative Study in Bandung City
The quality of water production in drinking water refill station (DWRS) has recently been decreasing. Maintaining the quality of DWRS is not only the responsibility of the owners because the government should also playe an active role as the external supervisor. However, few information is available on the obstacles in monitoring the quality of DWRS. This study aimed to explore the internal and external aspects related to quality of drinking water production in DWRS. It was a qualitative study using phenomenology approach with constructivism paradigm. Data were collected through observation, indepth interviews, and document study. Data were analyzed using theme analysis. The place of study was Bandung City Health Office, Trade Service Unit, Primary Health Centers, and some DWRSs with inadequate water quality during May-August 2017. The result showed that internal aspects that related to drinking water quality were human resources, proper processing, appropiate equipments, and hygienic environment. Inadequate human resource can cause unstandardized process production. External aspects included government supervision, sanctions, and law enforcement as well as collaboration between owner and local government. In conducting DWRS supervisory activities, the government has obstacles such as lack of human resources, lack of funding allocation, and multiple workloads. In addition, the absence of strict sanctions and the lack of cross-sectoral cooperation also contribute to the quality of refill drinking water, making it inadequate. New innovation should be developed to increase the quality of DWRS, particularly development of integrated supervison system which iincludes not only the local government but also the commmunity and consumers.
Key words: Drinking water refill station, external aspect, internal aspect
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Sima, Laura C, Menachem Elimelech. More than a drop in the bucket: Decentralized membrane-based drinking water refill stations in Southeast Asia. Environmental science & technology. 2013;47(14):7580–7588.
Gebauer H and Saul CJ. Bussiness model intervention in the water sector in developing countries. Science of the Total Environment. 2014;488–489:512–520.
Badan Litbang Kesehatan. Riset kesehatan dasar tahun 2013. 2014.105–11.
Eflin. Manajemen pengawasan dan kondisi higiene sanitasi hubungannya kualitas bakteriologi air minum pada depot air minum isi ulang di kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah. Occupational Health/Public Health Journal. 2008;113.
Suprihatin B, Adriyani R. Higiene sanitasi depot air minum isi ulang di kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2008;4:2.
Ari Khoeriyah, Anies. Aspek kualitas bakteriologis depot air minum isi ulang (DAMIU) di Kabupaten Bandung Barat. Majalah Kedokteran Bandung. 2015;47(3): 137–143
Wulandari, Suci, Arum S, Anik Setyo. Higiene dan sanitasi serta kualitas bakteriologis Damiu di sekitar Universitas Negeri Semarang. Unnes Journal of Public Health. 2015; 4(3):8–15
Sarwendah DA, Suhartono, Ari S. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan angka kuman dalam air produk air minum isi ulang di Pemalang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2014;13:1.
Adelina R, Winarsih, Setyorini HA. Penilaian air minum isi ulang berdasarkan parameter fisika dan kimia di dan luar Jabodetabek Tahun 2011. Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2012;2:48–53.
Tombeng RB, Polii B, Sinolungan S. Analisis kualitatif kandungan Eschericia Coli dan Coliform pada 3 depot air minum isi ulang di Kota Manado. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. 2013;1(7).
Ardini R, Yusnita IS, Deni KS. Water quality from drinking water sources of slum dwellers in developing country; case of urban slum area in Cikapundung river basin Bandung, Indonesia. Proceeding The 3rd International seminar on Environtmental Health Faculty of Public Health, Airlangga University. 2015.
Syahbaniati Putri, Anindrya N, Barti SM. Applying quantitative microbial risk assesment in household drinking water sources: a case study of ujung berung subdistric Bandung. The 5th environmental technology and management conference Green Technology towards sustainable environment. 2015.
Sima LC, Desai MM, McCarty KM, Elimelech M. Relationship between use of water from community-scale water treatment refill kiosks and childhood diarrhea in Jakarta. Am J Trop Med Hyg. 2012;87(6):979–84.
Alegantina S, Isnawati A, Raini M. Pengembangan model proses filtrasi dan disinfeksi yang mempengaruhi kualitas air minum isi ulang. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2008;18(3):144–50.
Veronika AS, Devi NS, Taufik A. Pelaksanaan hygiene sanitasi depot dan pemeriksaan kandungan bakteri escherichia coli pada air minum isi ulang di Kecamatan Tanjungpinang Barat tahun 2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja. 2012;1(1):1–10
Rahayu, Cecilia S, Onny S, Nurjazuli. Faktor risiko pencemaran mikrobiologi pada air minum isi ulang di Kabupaten Tegal. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2013;12(1):1–9.
Pratiwi AW. Kualitas bakteriologis air minum isi ulang di wilayah Kota Bogor. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2007;2(2):58–63.
DOI: https://doi.org/10.15395/mkb.v50n1.1143
Article Metrics
Abstract view : 2766 timesPDF - 3446 times
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
MKB is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
View My Stats